Rabu, 18 Juni 2014

Banda Neira, peneduh ditengah peluh

Banda Neira adalah sebuah band yang dibentuk oleh dua orang personil, Ananda Badudu gitaris yang tidak hapal kunci dan Rara Sekar sebagai vokalis bersuara manis. Mereka menolak disebut duo meski hanya beranggotakan dua orang, entah kenapa. Band indie ini lahir dari keisengan mereka yang saat itu sama-sama kuliah di Universitas Katholik Parahyangan. Kini, Rara Sekar bekerja di Ubud sebagai aktivis LSM dan Ananda menjadi reporter Koran Tempo di Jakarta.

Album pertama band ini lahir dari cetusan ide Rara sehari sebelum bertolak ke Ubud untuk merekam kumpulan lagu iseng mereka ke studio rekaman. Ide tersebut disambut antusias oleh Ananda dan voila! Lahirlah band indie bernama Banda Neira.

Banda Neira sendiri diambil dari sebuah kepulauan di Maluku yang memiliki nilai historis sendiri. Bapak proklamasi, Moh. Hatta pernah diasingkan disini. Karena alam dan pantainya yang indah, beliau tidak merasa seperti dalam pengasingan. Inilah filosofi yang diambil sebagai nama band mereka, membuat semua orang yang mendengar musik mereka terangkul dan tidak merasa asing.

Nuansa musik mereka cocok dikaitkan dengan sore yang sejuk dengan lukisan langit oranye dan pink yang cantik sambil melihat keramaian kota yang dinamis ditemani secangkir teh atau kopi. Sedap. Meski mereka hanya mengandalkan petikan gitar dari Ananda yang notabene tidak kenal kunci, tetapi harmonisasi suara keduanya benar-benar apik dan menyatu. Apalagi suara Rara yang manis selalu membekas di telinga penikmat, hehe.

Sayangnya, gue belum pernah ngeliat mereka manggung karena terpisah antara Ubud-Jakarta. Semoga dalam waktu dekat mereka bisa manggung lagi dan bagi-bagi merchandise!

List "Di Paruh Waktu" ep :

Di Beranda
Hujan di Mimpi
Berjalan Lebih Jauh
Ke Antah Berantah
Di Atas Perahu Kertas
Rindu
Esok Pasti Jumpa Kau Keluhkan
Senja di Jakarta

Soundcloud     : https://soundcloud.com/bandaneira

Twitter            : @dibandaneira


cheers,



Nyoron