Kamis, 24 Oktober 2013

HAI DAY 2013 day 1 : RACUNCINTA INDONESIA – Mengisi Kekosongan di Distro Pakaian



Halo!
I comeback after hiatus for a month. hehe
Gimana weekend lo semua? Fun atau justru ngebosenin?

Well, weekend gue pribadi sih jauh dari kata ngebosenin :p karena Sabtu dan Minggu kemarin gue hadir di acara yang gokil banget bulan ini! Yep, HAI DAY 2013 dengan mengusung tema Celebrating Eco Youth sukses digelar 2 hari berturut-turut di Parkir Timur Senayan.

Lo nggak dateng? Asli! Nyesel, hehehe...

HAI DAY 2013 kembali mendulang kesuksesana caranya dalam menggaet anak-anak muda nih. Tahun lalu crowdnya juga bejibun dan dari berbagai macam kalangan juga latar musik yang berbeda. Acaranya sendiri bukan cuma konser musikdoang loh, tapi juga ada acara akademik dan non akademik. Ada lomba cerdascermat, cheers, futsal, demo band, tawuranpaskibra, mini jakcloth, bazzar dan stand kreatif dari SMA/SMK, dan yang paling ditunggu jelas konsernya!.Dengan harga tiket yang lebih murah (iya,lo gak salah baca: LEBIH MURAH!) dari tahun lalu menjadi 15 ribu doang (lo gak salah baca lagi:15 rebuperak!!) lo udah bisa nikmatin semua pagelaran tersebut dari jam 10 pagi sampai jam 10 malem, asoooy.

Tahun ini gue tepuk tangan deh sama panitia, dengan sistem presale di minimarket mitra mereka, gue sekarang gak perlu repot-repot ngantri lagi kayak tahun lalu dan penataan venue juga lebih rapih dan bersih! Cuma sayang, fasilitas toilet dan peta venuenya masi perlu ditingkatin.

Ok, kali ini gue mau ceritain soal booth-booth yang paling menarik minat gue.

Gue sampe venue masih pagi banget, sekitar jam 8.30 dan gue mutusin buat ngider-ngider di sekitar stand kreatif SMA karena di peta ada nama sekolah gue, pas gue cek malah gak ada. Trus gue ketemu temen guedari SMA Pembangunan Jaya, gue langsung histeris nostalgia gitu deh huahuahuahua.
Lanjut dari situ, gue langsung muter di booth mini Jakcloth dan semesta seperti mendorong gue ke sebuah booth yang sudah tertata apikdibanding yang lainnya.

Yak! RACUNCINTA bro. Sebuah lini pakaian yang agak nyentrik tapi asik dan bikin gue terusik buat nyambangin boothnya. Setelah ngeliat beberapa potong “hasilbumi” mereka, gue spontan pengen ngajak wawancara, dan kebetulan ownernya yang jaga booth! Ihiy lucky me!

RACUNCINTA adalah sebuah brand distro local yang diprakarsai oleh Bayu Riandika dan Istri pada akhir tahun 2009. Awalnya, pasangan ini adalah mahasiswa Universitas senirupa dan desain di Jakarta, sampai akhirnya mereka menikah dan memulai bisnis ini dengan modal tiga bulan pesangon yang saat itu kisaran 1jt/bulan. RACUNCINTA sendiri mengusung tema nasionalis, budaya, dan manusia. Konsep desain pakaian mereka bisa terbilang langka, unik, fresh, sekaligus wearable karena pemakaian Ilustrasi yang bermakna di setiap desainnya. Brand ini juga menerapkan pattern tribal, batik, dan Navajo dengan potongan yang clean untuk laki-laki sedangkan cutting yang out of the box sangat kental di section wanitanya.

Mas Bayu selaku owner juga menginginkan RACUNCINTA sebagai pengisi kekosongan lini pakaian anak muda masa kini yang terlalu kebarat-baratan. Dia sendiri tidak anti dengan western, tapi dia ingin menonjolkan sisi nasionalis dari sudut pandang yang lebih ringan namun saratmakna disetiap desainnya. Menurutnya, desain-desain bertema nasionalis sekarang agak statisdan simple bermain di tipografi dan tokoh bangsa. Ia sendiri mengambil konsep seperti hewan, permainan khas Indonesia, dan ritme manusia di Tanah Air yang Ia tata apik dalam ilustrasi dan pola nyelenehnya. 

Semua pengerjaan dari mendesain hingga memilih bahan dilakukan oleh pasangan ini di rumah mereka di daerah Pamulang. Pangsa pasar RACUNCINTA adalah anak muda baik pelajar, mahasiswa, maupun eksekutif muda dengan kisaran harga Rp 90.000 – 125.000.  
RACUNCINTA juga telah memilki trade-mark batik mereka sendiri yang dibuat langsung di Pekalongan dan langsung jadi hits!




patch di kemeja cowok :D
favs!


sup bro?!

batik original mereka





Overall, gue sendiri langsung jatuh cintadeh sama brand lokal ini. Mereka berani out of the box dengan harga yang tetep affordable.Serukan?
Kalo lo tertarik beli, lo bisa manjain mata lo dulu di website mereka buat liat-liat “hasilbumi” nya : www.racuncinta-indonesia.com
Follow juga twitter merekabuat update an paling baru : @RACUNCINTA
RACUNCINTA juga udah ada tokonya loh! Nih alamatnya, kasiiih daaaah : 
Bintaro Utama J3 no.12, Bintaro Jaya Sektor 1, Bintaro. Jakarta Selatan - Indonesia
Operasional toko : Senin - Minggu = 10.00 WIB - 22.00 WIB

Gimana? Temptating banget kaaaaan?Ayok, siapa yang mau beliin guesatu?! Hueuehue #ngarep
So, jangan mikir lagi ya. Kalau lo orangnya nyeleneh, suka hal yang unik dan berbeda dari temen lo yang lain, borong dah di RACUNCINTA!!
RACUNCINTA – Sarana penutup tubuh untuk menjalani hidup.



Nyoron


This post tribute to : HAIDAY 2013 – Celebrating Eco Youth

All right reserved to girlinsidecamera.blogspot.com . DO NOT copy without permission.

Kamis, 03 Oktober 2013

Saint or Sinner

Hello, maybe this gonna be another random post about my thoughts lately.

How we start it? Well, I’ll let you know that I’ve been living in this planet for 16 years. And through that times, I’ve experienced many things. Sad, happy, memorable, thriller, and so on. Essence of being lived that long is not only collecting a lot of moments, but also doing many acts.

What kind of my personality today is caused of things I’ve done in the past, either it’s a decision or act.
Mostly, I believe in Karma. But there’s also a time I’m not into that stuffs. I often found myself got a fear to make a decision and act because I think karma’s exist. That’s irrational but acceptable for me. But if I just stuck into Karma, I’ll deal with life stack. I can’t hack my life because I stuck into formula “1+1=2, What you’re doing today, will be paid in future”. So, I’m trying to figure out how my life going.
People may be a saint or sinner in front of other, so be it.
Then, why we have to depend on others opinion about ourself? DO they KNOW about our true nature? DO THEY?

How if people see you as a saint? That might be pleasant for sure.

But how if people see you as a sinner? Don’t you mad? Don’t you angry? Is It unacceptable?

Yes, I know the feel of being judged as sinner. I felt bad, worse, losing my faith, and unforgiveable my ownself.
Yes, I did. It was a long time ago before I realized something.
I realized a simple thing. How people see me now, depends by their point of views and how I treat them. 

They’ll see me as saint if I treated ‘em nicely. They’ll see me as sinner if I betray them.
Isn’t it so ironic? You’re being judged by HOW YOU treat THEM. In the ends, everything back to your action.

For me, I’m not afraid judged as a sinner. Because my life nowadays, created by what I’ve done in the past. Neither it’s a bad or even good things, this is what universe created me. I keep living as myself, bring along my tag and face the world. I don’t wanna back to nutshell again and keep my fragile side.


This is how my fate cross over me. So, I’ll live as a sinner then. Why not? I’m the one who made this self. Why should I hate my own life? At least, God knows who truly I am J